SATLANTAS LOTIM

REGIDENT

DIKYASA

Senin, 17 Mei 2021

ANGKA KECELAKAAN LALULINTAS MENURUN SELAMA OPERASI KETUPAT RINJANI 2021


Satuan Lalulintas Polres Lombok Timur mencatat angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Lombok Timur selama Operasi Ketupat Rinjani 2021 menurun dibandingkan 2020 pada yaitu 4 kasus tahun ini dan 5 kasus pada tahun lalu. "Angka kecelakaan lalu lintas tahun ini menurun hingga 20 persen selama 11 hari pelaksanaan operasi," ujar Kasatlantas Polres Lombok Timur AKP Putu Gde Caka Pratyaksa Ratsuko, S.I.K. 

Angka tersebut, kata dia, berdasarkan analisis dan evaluasi Operasi Ketupat Rinjani 2021. Sedangkan, untuk kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia, Satlantas Polres Lombok Timur mencatat juga tetap yakni dari 1 orang di 2020, dan untuk tahun ini hanya 1 orang. "Catatan dari Unit Laka Satlantas Lotim untuk yang meninggal dunia terjadi karena murni human error," ucapnya.

Sementara itu, untuk data korban kecelakaan dengan luka berat NIHIL dan luka ringan juga terjadi penurunan. "Kemudian luka ringan menurun, angkanya sampai 29 persen. Pada 2020 ada 7 orang yang luka lecet. Di 2021 hanya 5 orang," katanya. Tak hanya itu, dari analisis dan evaluasi yang dilakukannya, kecelakaan terbanyak terjadi pada kendaraan roda dua sebanyak 4 kasus, lalu untuk mobil penumpang 1 kasus.


Penurunan jumlah kecelakaan ini, lanjut dia, salah satunya karena inovasi TAKJIL (Tertib Aman Kondusif Jelang Idul Fitri) yang digalakkan yang dinilainya menjadi penyebab berkurangnya angka kecelakaan. 


"Inovasi TAKJIL menjadi salah satu program inovasi dari Satlantas Polres Lombok Timur dalam rangka OPS KETUPAT RINJANI 2021 dalam memberikan pelayanan dan pengamanan kepada masyarakat selama bulan puasa" tuturnya.



Adapun dalam penerapannya dilapangan Anggota Satlantas Polres Lombok Timur yang tergabung dalam Ops Ketupat Rinjani 2021 melakukan Langkah – Langkah dengan mengedepankan sikap humanis, antara lain berupa: 
  1. KURMA (Kegiatan Urai Macet) menjaga kelancaran arus lalulintas dipusat keramaian;
  2. SIRUP ( Sarana Informasi Untuk Pengendara) menyajikan informasi bagi pengendara melalui sarana media sosial baik Instagram, Facebook maupun Youtube;
  3. KETUPAT (Keliling Untuk Patroli /Pam Tarawih dan Penyekatan) yang dilaksanakan selama bulan ramdhan berupa patroli pengamanan shalat tarawih pada malam hari dan penyekatan pada siang hari dipospam dan posyan yang ada di Lombok Timur;
  4. KOLAK (Kondusif Landai Anti Kerumunan) kegiatan Kepolisian dalam memberikan himbauan penerapan protokol kesehatan terutama kerumunan masyarakat yang disebabkan meningkatnya kegiatan masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri;
  5. PLECING (Patroli Lalulintas Cari Knalpot Bising) merupakan patroli anggota lalulintas yang bertujuan mencari pengendara yang menggunakan knalpot bising/brong, dimana knalpot bising/brong merupakan salah satu gangguan kamtibmas dalam pelaksanaan ibadah.

Istilah tersebut digunakan sebagai bentuk program program kepolisian khususnya lalu lintas dalam OPS KETUPAT RINJANI 2021 agar lebih akrab di telinga masyarakat.

Inovasi ini juga bertujuan menciptakan situasi Kamtibmas yang tertib, aman, dan kondusif serta berkesalamatan karena intensitas kegiatan Masyarakat akan meningkat selama Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1442H. Dalam kegiatan tersebut, para personil mendapat respon Positif dari masyarakat maupun tokoh agama setempat karena mereka sadar bahwa ini semua di lakukan semata mata untuk keselamatan bersama demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan mencegah terjadinya kecelakaan lalulintas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar